Sunday, March 28, 2010

Tempat bersejarah dan wisata laennya di Yogyakarta


1.        Bank Indonesia dan kantor pos besar dan benteng vredeburg
Gedung Bank Indonesia dan Kantor Pos Besar. Bangunan Kolonial yang indah ini terletak di utara untuk Karaton. Beberapa meter ke arah timur terdapat Gereja Agama Katholik tua yang terletak di Jl. Secodiningratan (Sekarang Jln P Senopati).
Dan untuk benteng vredeburg terletak didepan Gedung Agung (bekas istana Presiden RI di jaman Yogyakarta menjadi ibukota Negara tahun 1946),dibelakang Monumen Serangan Umum 1 Maret terletak sebuah benteng kuno, Vredeburg. Benteng ini sengaja didirikan oleh penjajah Belanda untuk mengamankan pemerintahannya dengan seorang Gubernur Hindia Belanda yang bertempat tinggal di Gedung Gubernuran (Gedung Agung sekarang).

2.        Gereja KotaBaru
Terletak 2Km di sebelah barat Stasiun Tugu / malioboro. Merupakan gereja tua peninggalan zaman kolonial. Terkenal dengan nama Gereja Katolik St Antonius.

3.        Gedung Agung Istana Yogyakarta
Dikenal dengan nama Gedung Agung terletak di pusat keramaian kota, tepatnya di ujung selatan Jalan Akhmad Yani dahulu dikenal Jalan Malioboro, jantung ibu kota Daerah Istimewa Yogyakarta. Kawasan istana terletak di Kelurahan Ngupasan, Kecamatan Gondomanan, Kotamadya Yogyakarta, dan berada pada ketinggian 120 meter dari permukaan laut. Kompleks istana ini menempati lahan seluas 43,585 m2.

4.        Makam Imogiri
Imogiri sebenarnya Makam Hastanegara, dan merupakan makam yang lebih muda usianya dibandingkan dengan makam kotagede. Di Makam Imogiri ini, dimakamkan Raja-raja yang memerintah Kerajaan Mataram sepeninggalan Panembahan Senopati, terutama Putra Sultan Agung Hanyokro Kusumo.
Makam ini dibangun diatas bukit, dan untuk mencapainya kita harus mendaki tangga dari batu berundak sebanyak 345 buah hingga tiba disuatu persimpangan jalan. Ziarah ke Makam Imogiri dapat dilakukan setiap hari Senin antara pukul 10.00 hingga 13.00 atau haru minggu antara pukul 13.30 hingga 16.30 WIB

5.        Tugu Yogyakarta
Adalah salah satu bangunan peninggalan Sultan Hamengku Buwana I. Pembangunan Tugu tersebut dilakukan untuk memperingati rasa kebersamaan raja (pada waktu itu Pangeran Mangkubumui) dengan rakyat yang bersatu padu melawan Belanda sehingga Pangeran Mangkubumi mendapatkan tanah Mataram. Tugu tersebut dibangun setahun setelah Perjanjian Gianti. Ketinggian Tugu pada waktu dibangun pertama kali adalah 25 meter.

6.        Monument serangan 1 maret
Terletak di sebelah selatang benteng Vredeburg berdiri dengan tegar, mengingatkan kita pada peristiwa nasional yang tersebar dalam sejarah berdirinya RI. Peristiwa ini pada tanggal 1 Maret 1949, tatkala Letnan Kolonel Soeharto (sekarang Presiden RI) memimpin Serangan Umum ke kota Yogyakarta yang saat itu berada dalam penguasaan bala tentara penjajah Belanda.
Serangan itu berhasil dengan gemilang dan Tentara Nasional Indonesia telah berhasil menguasai kota Yogya selama 6 jam yang membawa hasil penyerahan Kedaulatan Rakyat dari pihak pemerintah Belanda kepada RI.

7.        Monument Jogja Kembali
Didirikan untuk mengenang peristiwa bersejarah yaitu bebasnya Yogyakarta dari Pendudukan Belanda tahun 1949. Monumen ini terletak di Sariharjo, Ngaglik Sleman kira-kira 7 km dari Tugu Yogyakarta. Monumen ini berbentuk kerucut menpunyai gunung dan terdiri dari tiga lantai.
Lantai dasar punya pintu lurus dari barat ke timur sesuai dengan rotasi bumi. Pada lantai ini terdapat bermacam-macam display dan cerita lengkap mengenai peristiwa menjelang “Yogya Kembali”. Lantai kedua punya pintu lurus dari utara ke selatan, terjalin dengan garis fisalfat bangunan kraton Yogyakarta.
Lantai ini berisi cerita-cerita perjuangan yang dimulai dari saat Yogyakarta menjadi ibukota RI sampai peristiwa Yogya kembali. Lantai ketiga berada pada bagian paling atas, pada lantai ini tidak memiliki pintu para pengunjung bisa masuk ke ruangan ini melalui bagian bawah. Lantai ini punya satu ruang yang disebut “Gerba Graha” yang berarti ruang bersemedi.

8.        Puro Pakualaman Yogyakarta
Berlokasi di Jln Sultan. Merupakan kerajaan kecil di dalam wilayah Kerajaan Ngayogyokarto Hadiningrat.

9.        Sendangsono
Merupakan tempat ziarah bagi pemeluk agama Roma Katholik, tempat ini dibangun menyerupai Loudes di Perancis, dimana pada masa yang silam, Bunda Maria, ibunda Nabi Isa Al Masih telah menampakkan diri dihadapan seorang gadis Santa Bernadeta, dan melakukan berbagai mukjijat kepada masyarakat setempat.
Nama Sendangsono diambil dari istilah “sendang” yang berarti mata air dan “sono”, merupakan nama suatu jenis pohon. Sedangkan sendangsono berarti mata air di bawah pohon sono. Pada bulan Mei dan Oktober, tempat ini ramai sekali dipenuhi peziarah dari seluruh Indonesia.

10.     Taman Sari
Terletak lebih kurang 400 meter dari Komplek Kraton Yogyakarta atau lebih kurang 10 menit berjalan kaki dari halaman dalam belakang Kraton yang disebut Kemandungan Kidul atau halaman Magangan.Taman Sari berarti taman yang indah, pada zaman dahulu merupakan tempat rekreasi Sri Sultan beserta kerabat Istana.

11.     Ngasem
Tepatnya di wilayah Kecamatan Kraton, dan hanya berjarak sekitar 200 m dari gerbang Kraton Yogyakarta serta berhimpitan dengan Tamansari, terdapat sebuah pasar yang dikenal sebagai ‘pasar burung”, meskipun sebenarnya merupakan pasar umum, sebab tidak hanya jenis binatang dan burung saja yang ada di pasar tersebut. Pasar tersebut dikenal dengan nama Pasar Ngasem.

12.     Gembiraloka
Gembira Loka terletak di muara sungai Gajah Wong, 3 km sebelah timur Kantor Pos Besar. Dengan koleksi beragam hewan yang menarik, baik dari dalam maupun luar negeri. Selain itu, terdapat juga fasilitas bermain untuk anak. Pada musim libur sekolah, juga diselenggarakan pertunjukan gamelan dan musik tradisional.

13.     Malioboro
Salah satu pusat perbelanjaan di Jogja. Keramaian dan semaraknya Malioboro tidak terlepas dari banyaknya pedagang kaki lima yang berjajar sepanjang jalan Malioboro menjajakan dagangannya, hampir semuanya yang ditawarkan adalah barang/benda khas Jogja sebagai souvenir/oleh-oleh bagi para wisatawan.
Mereka berdagang kerajinan rakyat khas Jogjakarta, antara lain kerajinan ayaman rotan, kulit, batik, perak, bambu dan lainnya, dalam bentuk pakaian batik, tas kulit, sepatu kulit, hiasan rotan, wayang kulit, gantungan kunci bambu, sendok/garpu perak, blangkon batik [semacan topi khas Jogja/Jawa], kaos dengan berbagai model/tulisan dan masih banyak yang lainnya.
Para pedagang kaki lima ini ada yang menggelar dagangannya diatas meja, gerobak adapula yang hanya menggelar plastik di lantai. Sehingga saat pengunjung Malioboro cukup ramai saja antar pengunjung akan saling berdesakan karena sempitnya jalan bagi para pejalan kaki karena cukup padat dan banyaknya pedagang di sisi kanan dan kiri.

14.     Keraton Ngayogyokarto
Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat merupakan sumber pancaran seni budaya Jawa yang dapat di saksikan melalui keindahan arsitektur dengan ornamen-ornamennya yang sangat mempesona. Setiap hari, Kraton terbuka kunjungan wisatawan mulai pukul 7.30 hingga pukul 13.00, kecuali pada hari Juma’t Kraton hanya buka sampai dengan pukul 12.00 WIB.

15.     Kepatihan Dunerejan
Dulunya adalah rumah tinggal bagi Patih. Patih di kerajaan Yogyakarta selalu mendapat gelar DANUREJO. Sehingga tempat tinggal para patih disebut Danurejan.
 
16.     Pasar Bringharjo
Pasar Beringharjo didirikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwana I. Pasar ini terletak di sebelah utara kompleks keraton. Nama Pasar Beringharjo diambilkan dari nama hutan Beringan, yakni hutan yang merupakan cikal bakal kota Yogyakarta. Di dalam hutan tersebut terdapat pedukuhan yang bernama Pacetokan yang merupakan tempat berdirinya Keraton Yogyakarta sekarang.

17.     Kiskendo
Taman wisata ini terletak 35 kilometer di sebelah Barat kota Yogyakarta, di pegunungan Menoreh.
Taman Wisata ini terdiri dari Goa Kiskendo, Goa Sumitro dan Watu Blencong . Merupakan goa alam di pegunungan Menoreh yang terletak 1200 m di atas permukaan laut yang berhawa sejuk, dari bentuk serta keadaannya sangat serupa dengan apa yang yang tersirat dalam legenda dalam legenda Istana Goa Kiskendo (yang merupakan fragmen dari cerita Ramayana ), tempat tinggal Raksasa Mahesasura yang berkepala kerbau dan Lembusura yang berkepala sapi.
Dalam kisah pewayangan, di tempat ini terjadi pertempuran antara Subali Sugriwa dengan Mahesasura dan patih Lembusura yang menghuni goa ini.Di samping itu keadaan-keadaan geologis dari goa-goa yang ada di daerah berbatu kapur.
Di dalam goa Kiskendo ini terdapat banyak stalaktit dan stalagmit yang aneh namun indah bentuknya.Di dalam goa ini mengalir sungai di bawah tanah yang dalam cerita pewayangan, dan dalam pertempuran antara Subali ; Sugriwa dan Mahesasura ; Lembusura, mengalirkan air berwarna merah dan putih

18.     Gua Cerme
Di balik ketenaran objek wisata Pantai Parangtritis dan makam raja Mataram (Imogiri), Kabupaten Bantul ternyata masih memiliki satu lagi objek wisata yang tidak kalah menariknya. Wisata alam Goa Cerme, objek wisata yang tersembunyi di Dusun Srunggo, Imogiri.
Untuk menyusuri seluruh relung Gua Cerme yang memiliki lorong sepanjang 1.200 meter itu, diperlukan waktu sekitar 2 jam lebih. Sepanjang jalan yang dilalui, memiliki alur yang berkelok-kelok, dihiasi stalagtit dan stalagmit yang berlekuk-lekuk.

19.     Gua Langse
Terletak di kaki tebing Parangtritis merupakan tempat tetirah yang terkenal, meskipun di sekitarnya juga banyak kawasan serupa, seperti Gua Tapan, Sendang Beji, maupun Gua Siluman. Dalam buku-buku tulisannya, Dr. Hermanus Johannes de Graaf, ilmuwan Belanda yang mengkhususkan diri dalam pengkajian tanah Jawa, menyebut Gua Langse sebagai Gua Kanjeng Ratu Kidul.
Oleh sebab itu, gua ini merupakan tempat yang sering dikunjungi oleh reraja Mataram. Di gua ini konon pernah bersemedi pula Syekh Siti Jenar maupun Sunan Kalijaga. Dari pantai Parangtritis untuk menuju Gua Langse masih harus berjalan sekitar 3 km ke arah timur. Jangan kaget atau merasa ngeri ketika Anda sudah berada di bibir tebing.
Dengan ketinggian tebing 400 m dan nyaris tegak lurus, perjalanan menuju Gua Langse menjadi tantangan tersendiri. Jalan menuju ke kaki tebing tempat Gua Langse berada berupa campuran antara tangga (ada 4 buah pada tempat yang terpisah), akar, dan tonjolan bebatuan.
Sesampainya di gua, pengunjung bisa mandi di salah satu bilik. Air yang dipakai mandi berasal dari mata air yang keluar dari dalam gua. Airnya yang dingin dan tawar serta mengandung kadar kapur tinggi bisa menghilangkan kelelahan akibat perjalanan menuju gua.
Selesai mandi, barulah pengunjung dipersilakan untuk bersemedi. Kesunyian di dalam gua sangat membantu untuk memusatkan pikiran. Suara yang terdengar hanyalah debur ombak pantai selatan.

20.     Gunung Merapi
Mempunyai ketinggian 2968 m dari permukaan laut dan terletak lebih kurang 25 km dari Yogyakarta. Gunung Merapi terbentuk pertama kali sekitar 60.000-80.000 tahun yang lalu. Namun sejarah aktivitasnya baru mulai diamati dan ditulis sebagai dokumen sejak tahun 1791.
Puncak Merapi menjajikan daya pikat untuk menikmati keindahan matahari terbit pada pagi hari dengan pemandangan alami dari jajaran Gunung Ungaran, Telomoyo dan Merbabu. Gung Merapi dan sekitarnya menawarkan wisata gunung api seperti udara yang sejuk, lintas alam, keindahan kubah lava yang masih aktif.

21.     Gua Slarong
Kawasan objek wisata ini memiliki pemandangan alam yang indah serta cocok untuk digunakan sebagai Bumi Perkemahan (Camping Ground). Di masa lampau gua ini digunakan sebagai markas gerilya Pangeran Diponegoro dalam perjuangannya melawan penjajahan Belanda pada tahun 1825–1830.
Pangeran Diponegoro pindah ke Gua Selarong setelah rumahnya di Tegalrejo diserang dan dibakar habis oleh Belanda.Gua Selarong berlokasi sekitar 14 km arah utara Yogyakarta tepatnya di kecamatan Pajangan dan berada di puncak bukit yang ditumbuhi banyak pohon jambu biji yang merupakan khas dari objek tersebut.

22.     Telogo Muncar
Air terjun di kawasan Tlogo Putri – Kaliurang di lereng Gunung Merapi.

23.     Ketep Pass
Merupakan objek wisata di pegunungan, dan km bisa melihat indahnya gunung merapi dengan jelas.

Link Relevan : www.saptapari.co.id

Monday, March 22, 2010

List of Yogyakarta Tourism U Can Visit

• Tours of the temple

Brother Temple, temple ijo, queen site boko, Banyunibo temple, temples barong, bubrah temples, temples Kalasan, keblak temples, temples Kedulan, Sambisari temple, temple saris, temples sewu, Singo temples, statues gupolo site, Dawangsari temple, the temple granaries, gudhig remote temple, the temple Gampingan, temples gebang, Gedong Songo Temple, temple gembirowati, mantup sites, temples Miri, morangan temple, Prambanan temple.


• Tour the museum

Affandi Museum, the palace museum, the museum Ullen Sentalu, Sonobudoyo Museum, a museum batik yogyakarta, monument museum yogya back, puppet museum palace.

• Tour the coast

Padansimo beaches, coastal South ', the beach deacon, cloves beaches, beach baron, etc. sundak coast.

Kasongan, the Village Art

Located in the hamlet kajen - Bangunjiwo village - poor districts - Bantul district - yogyakarta. Kasongan is famous for the craft of pottery, furniture, masks, frames, wall hangings, etc.. Pottery is a craft from the ground which then formed into jars, and pots, souvenirs. Many of the local handicrafts are exported to Kasongan European and American countries

Kaliurang at Yogyakarta

It is a tourist attraction on the slopes of Mount Merapi, because on the slopes where the air is automatically his very cool suited for those who want off fatigue, and doing therapy. Place most often visited by tourists is the lake lady. Besides the lake there is also the daughter dikaliurang historic sites such as "homestead Kaliurang", which were used as a place of negotiations between the Indonesian government with Three-State Commission on January 13, 1948.

Kaliurang literally meaning river shrimp, Kaliurang is precisely located in the province of Yogyakarta Sleman district. Trnasportasinya very easy for you to rent a car, motorcycle, taxi or bus. Curious hence came to Yogyakarta, come on ....

How Go to Yogyakarta


Yogyakarta City is conveniently located in the central part of Java, close to the most of the cultural and natural attractions of this magnificent island. At the same time, it is easily accessible by the direct flights from the major Asian cities. You just need to come to Singapore or Kuala Lumpur and get onboard of a daily direct flight, operated by AirAsia (www.airasia.com). You can also take a flight from Jakarta (the capital of Indonesia) or Denpasar (Bali) - there are many flights available every day from both of these Indonesian cities (by Garuda Indonesia, Mandala Air, Lion Air etc).

International Direct Flight

Kuala Lumpur - Yogyakarta by Air Asia and Malaysia Airline
Singapore - Yogyakarta by Air Asia
Singapore - Solo * City by Silk Air

* Solo Yogyakarta city to 1.5 hours travel by car

Domestic Flight

Jakarta - Yogyakarta by Garuda Indonesia, Lion Air, Mandala Airlines, Batavia, AirAsia
Bali - Yogyakarta by Garuda Indonesia, Lion Air, Mandala Airlines
Surabaya - Yogyakarta by Lion Air, Batavia

* Flight can be change without prior notice

Or via ground transportation

• Railway
You may reach Yogyakarta by train from Jakarta, Bandung or Surabaya.
• Bus
Yogyakarta can be reached by bus from Sumatra Island, Bali Island, and almost all cities in Java.


Relevant links: http://pusaka-indonesia.com/

Slarong Cave


Merupakan suatu objek wisata di daerah Yogyakarta, dahulu gua ini dijadikan sebagai markas gerilya Pangeran Diponegoro dalam masa perlawanan Belanda. Gua Slarong merupakan objek wisata mempunyai pemandangan alam yang indah, lokasinya 14 km arah selatan yogyakarta tepatnya di dukuh kembang putihan – kecamatan pajangan – bantul – yogyakarta. Selain ciri pemandangan alam yang khas gua slarong juga banyak ditumbuhi oleh pepohonan buah sawo kecik, kelengkeng dan jambu biji.

Banyak kerajinan yang dihasilkan oleh penduduk sekitar gua Slarong ini, diantaranya adalah seperti topen, ukiran patung, dll. Selain itu terdapat objek agrowisata yaitu tanaman kelengkeng. Mari berkunjung ke Yogyakarta.

Cerme Cave

This cave is a cave a long and deep. The appeal of this go round Stalactite cave, stalagmites, the river in the cave, and bats as the cave dwellers. In this cave there are many rooms such as: remote pendants, extensive caves, the platform meetings, zam-zam water, mustoko, watu review, holy water, Paseban, celestial, Grojogan Sewu, gamelan, penguripan water, stone gilang, rice barns, buildings sekakap , stage, and the courts.

Cerme Cave comes from the word "lecture". This cave has a length of 1.5 km, and is surrounded by small caves. CERME cave was first used by the Walisongo to berdikusi problems, etc..

Relevant links: wikipedia Indonesia